1.
PENGERTIAN PSIKOLOGI
Apa itu psikologi :secara etimologis,istilah psikologis
berasal dari yunani yaitu dari kata PSYCHE
yang bararti jiwa dan LOGOS yang berarti ilmu.
Jadi secara harfiah,psikologi berarti
ilmu jiwa, atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala
kejiwaan.begitulah,untuk rentang waktu yang relatif lama,terutama ketika
psikologi masi merupakan bagian atau cabang dari filsafat.tetapi sejak
psikologi berdiri dari ilmu induknya.filsafat
mulailah timbul kesulitan-kesulitan karna salah satu tuntutan ilmu
pengetahuan adalah bahwa hal-hal yang dipelajari dalam itu harus dapat dibuktikan dengan nyata padahal untuk
membuktikan adanya jiwa sebagai sesuatu yang nyata adalah tidak mungkin,apalagi
untuk mengukur atau menghitungnya dengan alat-alat yang objektif bertitik tolak
dari anggapan psikologi haruslah melalui mempelajari sesuatu yang nyata
(kongkrit).
Para sarjana mulai memikirkan untuk
memberi definisi lain pada psikologi.Apa yang dilakukan oleh sarjana tidak banyak berbeda dari pada apa yang
dilakukan orang biasa dalam pergaulan sehari-hari. Seorang sarjana dalam
psikologi berusaha mengenal orang lain,baik sebagai individu,sebagai kelompok
atau jenis laku-lakunya secara keseluruhan.Para sarjana biasa mengemukakan satu
definisi lagi tentang psikologi.Yaitu sikologi adalah ilmu yang mempelajari
tenetang tingkah laku manusia.Pengertian tingkah laku sudah jauh lebih nyata
dari pada pengertian jiwa.tingkah laku dapat di buktikan dengan nyata,dan dapat
diukur secara objektif.
Tingkah laku dalam psikologi tidak hanya
berarti tingkah laku nyata itu sendiri(misalnya: tertawa,memukul dan
sebagainya.)tetapi juga meliputi extensi atau perpanjangan.Dari tingkah laku
nyata tersebut extensi itu diantara lain terdapat pada bekas-bekas atau efek
yang permanen yang terdapat pada tubuh sebagai akibat.terlalu seringnya tingkah
laku di perbuat seorang periang yang sering tertawa,misalnya akan meninggalkan
bekas-bekas diwajahnya,sehingga dengan melihat wajahnya kita bisa mengetahui
bahwa orang itu periang.(Alex Sobur,2003:19.Sarlito,2002:3)
2.
PENGERTIAN FILSAFAT
Apa
yang dimaksud dengan filsafat :
Filsafat secara etimologis berasal dari
bahasa yunani PHILOSOPHIA,Pilos artinya suka cinta atau kecenderungan pada
sesuatu,sedangkan Sofia artinya kebijaksanaan.Definisi filsafat yang telah di
klasifikasikan berdasarkan watak dan fungsinya ialah sebagai berikut :
1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan
kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasannya di terima secara tidak
keritis(arti informal).
2. Filsafat adalah suatu proses kritik atau
pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi(arti
formal).
3.
Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan,artinya
filsafat berusaha untuk mengobinasikan hasil bermacam-macam sains dan pengalamn
kemanusiaan yang konsisten tentang alam(arti spekulatif).
4.
Filsafat adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti
kata dan konsep.Corak filsafat yang demikian ini dinamakan juga logosentrisme.
5. Filsafat adalah sekumpulan problema yang
langsung,yang mendapat perhatian dari manusia dan yang di carikan jawabannya
oleh ahli-ahli filsafat. (Drs.Rizal Mustansyir M.Hum, 2000:2)
3.
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN PSIKOLOGI
Filsafat adalah hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu
kebenaran dengan sedalam-dalamnya.Dalam penyelidikannya,filsafat memang
berangkat dari apa yang dialami manusia,karna tidak ada pengetahuan jika tidak
bersentuhan dahulu dengan indra,sedangkan ilmu yang hendak menelaah hasil
pengindraan itu tidak mungkin mengambi lkeputusan dengan menjalankan
pikiran,tanpa menggunakan dalil dan hukum pikiran yang tidak mungkin
dialaminya,bahkan ilmu dengan amat tenang menerima sebagai kebenaran bahwa
pikiran manusia itu ada serta mampu mencapai kebenaran.,dan tidak pernah di
selidiki oleh ilmu.Sampai dimana dan bagaimana budi manusia dapat mencapai
kebenaran itu.
Filsafat memerlukan data dari ilmu,jika
ahli filsafat manusia hendak menyelidiki adakah manusia itu,iya harus
mengetahui gejala tindakan manusia.Dalam hal ini,ilmu yang bernama psikologi
akan menolong filsafat dengan sebaik-baiknya dangan hasil
penelitiannya.Kesimpulan filsafat tentang kemanusiaan,akan sangat pincang dan
mungkin jauh dari kebenaran jika tidak menghiraukan hasil psikologi,sebagai
litorator disebutkan,sebelum menjadi disiplin ilmu yang mandiri,psikolgi
memiliki akar-akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan filsafat yang hingga
sekarang masih Nampak penagruhnya.Dalam ilmu kedokteran,psikologi berperan
menjelaskan apa-apa yang terfikir dan terasa oleh organ-organ
biologis(Jasmaniah).
Adapun dalam filsafat yang sebenarnya ibu
kandung psikologi itu berperan serta dalam memecahkan masalah-masalah rumit
yang berkaitan dengan akal,kehendak,dan pengetahuan. (Drs.ALEX SOBUR,M.S.I.) Dalam
metode filsafat biasanya mengembangkan metode fenomenologi sebagai alternative
pendkatan dalam ilmu psikologi. Filsafat juga bisa mengangkat asumsi-asumsi
yang terdapat dalam ilmu psikologi. Dalam konteks perkembangan psikologi social
filsafat juga bisa memberikan wacana maupun sudut pandang baru dalam bentuk
teori-teori social dalam bentuk refleksi teori-teori social kontemporer.
Filsafat itu mempertanyakan jawaban,
sedangkan psikologi menjawab pertanyaan (masalah). jadi dengan berfilsafat,
psikolog mendapatkan solusi dari permasalahan kliennya, karena terus diberikan
pertanyaan, kenapa...mengapa...alasannya apa.. terus begitu sampai akhirnya ada
kesimpulan dari pertanyaan (permasalahan) itu. ketika seseorang udah mampu
mempertanyakan siapa dirinya, bagaimana dirinya terbentuk, bagaimana posisi
dirinya di alam semesta ini, itu berarti orang tersebut sudah berfilsafat ke
taraf yang paling tinggi. Untuk itu dibutuhkan perenungan, karena klo
didiskusikan, bisa jadi orang lain nganggep kita gila, karena itu adalah
insight, dan tidak semua org bisa dapet insight.
dengan melihat
Ciri-ciri Berpikir Filsafat:
1)
Radikal; sampai ke akar persoalan
2)
Kritis; tanggap thd persoalan yg
berkembang
3)
Rasional; sejauh dpt dijangkau akal mns
4)
Reflektif; mencerminkan pengalaman
pribadi.
5)
Konseptual; hasil konstruksi pemikiran
6)
Koheren; runtut, berurutan.
7)
Konsisten; berpikir lurus/tdk
berlawanan.
8)
Sistematis; saling berkaitan.
9)
Metodis; ada cara utk memperoleh
kebenaran.
10)
Komprehensif; menyeluruh Bebas &
bertanggungjawab
Tidakkah
kita melihat bahwa subjek kajian psikologi adalah manusia. kita menangkap
manusia tidak hanya melalui proses pengindraan: mata untuk melihat, telinga
untuk mendengar, dan bla-bla-bla dan pada akhirnya kita tahu dan menangkap
(persepsi) apa itu manusia? punya mata, punya telinga, berfikir, punya emosi,
dll berdasarkan gambaran (persepsi) sederhana yang kita pelajari secara awam
tanpa harus mengkritisi apa yang terjadi dengan sensasi mengenai pengindraan. diluar
itu dalam ranah psikologi itu sendiri mempelajari tingkah laku manusia. bicara
mengenai tingkah laku manusia banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari
aksi/penilaian pengindraan kita: "bagaimana dia bisa seperti itu?"
bagaimnana sebab-sebabnya?, pencegahannya", ? dan bla-bla-bla. jadi,
awalilah dengan filsafat umum dan berlanjut pada filsafat manusia selanjutnya
terserah mau dibawah kemana aliran yang match dengan pengalaman. Ok!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar