Senin, 26 Desember 2016

Cara Menjadi Guru yang Baik, Menyenangkan & Dirindukan


Cara Menjadi Guru yang Baik – Menjadi gurumerupakan merupakan panggilan jiwa. Mengabdi dengan sepenuh hati dan seluruh tekad yang kita punya. Tetapi hal itu tidaklah cukup, pengetahuan yang luas dan sifat keteladanan juga harus dipunyai. Terlebih lagi rasa kedekatan pada siswa perlu selalu kita jaga.
Sehingga kita bisa menjadi guru yang baik, menyenangkan dan dirindukan. Tetapi bagaimanakah pendekatan dan cara menjadi guru yang baik tersebut? Apalagi saat menghadapi siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Tentu tidaklah mudah dan perlu kiat khusus untuk menghadapinya. Berikut adalah kiat dan cara menjadi guru yang baik, menyenangkan dan dirindukan.
5 Cara Menjadi Guru yang Baik, Menyenangkan dan Dirindukan
1. Ceria dan Bijaksana
Mulailah memperkenalkan diri dan mengajar dengan ceria. Sebab guru yang ceria lebih mudah diterima oleh siswa dalam kelasnya. Apalagi jika metode mengajarnya juga ceria dan menyenangkan. Kelas tidak akan tegang dan siswa tidak merasa tertekan. Tentu saja siswa akan menjadi antusias, bahkan bisa menjadi aktif karena tidak takut bertanya atau mengeluarkan pendapat.
Selain itu, guru yang baik juga harus bijaksana dalam mengajar. Harus tahu tingkat pemahaman dan kemampuan setiap muridnya. Sebab setiap murid pastilah punya kemampuan berbeda-beda. Maka hendaknya guru memberikan metode pengajaran yang paling mudah dipahami. Sehingga baik siswa kategori kelas bawah, tengah maupun atas mampu menerima materi dengan mudah.
Jangan membeda-bedakan murid berdasarkan kemampuannya, status sosialnya, maupun latar belakangnya. Semua orang berhak untuk menjadi pintar dan meraih cita-citanya. Jadi temani mereka semua dengan baik, bimbing dengan telaten. Berikan kenangan pada siswa, bahwa belajar itu hal yang menyenangkan dan penuh keceriaan.
2. Tampil Prima dan Bersahaja
Guru yang baik adalah guru yang tampil di depan kelas dengan prima. Prima yang dimaksud ada dua hal, prima fisik dan prima dalam penguasaan materi. Prima fisik berarti secara penampilan dan dandanan yang rapi.
Selain itu kondisi saat mengajar harus senantiasa bersemangat. Supaya siswa juga ikut bersemangat dalam belajar di kelas. Guru yang baik juga harus prima dalam penguasaan materi yang diajarnya. Sehingga apabila ada kendala yang dihadapi murid, guru bisa membantunya.
Selain itu guru yang baik juga meneladankan sifat yang bersahaja pada muridnya. Tidak membiasakan diri dengan sifat yang buruk. Sebab bagaimana pun juga tingkah laku guru akan selalu dicontoh oleh siswanya. Baik itu tingkah laku di sekolah maupun di luar sekolah.
Tingkah laku guru yang bersahaja akan menjadi contoh yang efektif daripada dengan perkataan. Jadi pastikan untuk mencontohkan teladan yang baik, supaya siswa juga berlaku hal yang sama.
3. Rendah Hati dan Sabar
Guru yang baik juga harus memiliki kerendahan hati. Tidak merasa sombong dan juga takabur dengan segala ilmu dan pengalaman yang dimilikinya. Belum tentu guru lebih intar dari siswanya, bisa jadi siswa lebih pintar dari muridnya. Sebab di zaman serba maju ini, ilmu bisa datang dari mana saja, guru hanya sebagai fasilitator saja.
Oleh sebab itu, kendalikan diri untuk tidak merasa menjadi yang paling benar, guru juga manusia, tidak pernah luput dari salah dan kekeliruan. Terima, akui, dan perbaiki jika pernah melakukan kesalahan baik dalam mengajar maupun tingkah laku.
Selain itu, guru yang baik harus memliki sifat sabar. Apabila ada siswa yang kurang mengerti harus didampingi dan diajari sampai mengerti. Bila perlu ada perlakuan khusus untuk beberapa siswa yang tertinggal.
Selanjutnya sabar juga diterapkan pada saat siswa melakukan kesalahan. Gunakan pendekatan yang baik sehingga siswa mau mengakui kesalahannya dan berjanji untuk berubah. Jangan lantas didesak dan dituduh tanpa ada bukti. Jika memang ada bukti, barulah diberi sanksi yang sesuai aturan dan norma di linkungan sekolah.
4. Kreatif dan Inovatif
Jika ingin menjadi guru yang baik, maka harus menjadi guru yang kreatif dan inovatif. Sampaikan materi pelajaran dengan menarik dan dan inovatif. Misalkan dengan melakukan praktikum, menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan, atau studi lapangan.
Terkadang cara seperti ini mampu membuat siswa menjadi antusias terhadap pelajaran yang diajarkan. Meskpun kadang tidak selalu berjalan mulus, setidaknya kita sudah mencoba. Hal-hal inovatif tersebut hanya bisa dilakukan dengan menjadi guru yag kreatif. Caranya dengan banyak membaca dan mencari informasi tentang belajar dan mengajar. Misalkan saja dengan mengakses internet atau mengikuti workshop.
Sehingga dari sana kita mendapatkan metode, trik, kiat-kiat untuk menjadi guru kreatif. Setelah itu tinggal dipraktekkan dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi kelas. Bila perlu siswa diikutsertakan bersama dalam merancang kelas inovatif dan kreatif tersebut.
5. Menanamkan Niat untuk Mengabdi dan Berbakti
Seperti yang sudah kita tahu, bahwa guru adalah sebuah profesi jasmani dan rohani. Disamping kita mengajar untuk mencerdaskan siswa, kita juga mengajar untuk bekal akhirat. Sehingga penting untuk menanmkan niat yang tulus untuk mengajar.
Jangan diberatkan dengan keinginan materi yang berlebihan. Sebab bagaimana pun tugas pokok guru adalah menyampaikan ilmu. Terlepas dari besar kecilnya upah yang diterima, itu rezeki yang patut disyukuri.
Kesadaran tersebut akan membawa kita pada niat mengabdi dan berbakti. Mencurahkan segala yang kita miliki di jalur ilmu pengetahuan untuk generasi bangsa kedepan. Kalau pahlawan saja bisa ikhlas bejuang bertaruh nyawa, kenapa kita tidak. Padahal kita tidak pernah sekali pun merasakan berperang dengan fisik kita. Maka sudah sepatutnya kita mulai berpikir, bahwa apa niat sejati kita menjadi guru? Mengabdikah? Berbaktikah? Atau sekedar mencari jaminan pensiun dan gaji bulanan tetap saja?
Jadi, Sebenarnya ada banyak cara menjadi guru yang baik, tetapi dasarnya ada di poin-poin di atas. Jika seorang guru mau senantiasa belajar dan memahami siswanya, maka secara tidak langsung dia akan menjadi guru yang baik. Jika kita sudah menjadi guru yang baik, maka secara otomatis kita juga akan menjadi guru yang menyenangkan dan dirindukan.
“Ing Ngarso Sung Tulodo. Ing Madyo Mangun Karso. Tut Wuri Handayani.” (Di depan memberi contoh. Ditengah memberi semangat. Di belakang memberi dorongan.) —Ki Hajar Dewantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar