Senin, 26 Desember 2016

‘’PULAU CANGKIR TERANCAM ABRASI’’


https://tikhey01koy.files.wordpress.com/2011/04/31.jpg?w=480
Abrasi pantai dapat memberikan permasalahan yang sangat besar bagi kita, terlebih jika tingkat abrasi sudah parah, dikutip dari kompas (11/11/08) yang menyatakan bahwa tingkat abrasi (pengikisan) Pantai Tangerang hingga kini mencapai 51 persen dari total keseluruhan, yaitu 51 kilometer. Hal ini disebabkan oleh arus pantai yang cukup deras, tanggul penahan air yang lemah, kurangnya lahan hutan bakau, serta sisa-sisa eksplorasi pasir laut liar yang terjadi sekitar 3-5 tahun lalu.
 Dengan pembangunan tempat wisata yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan akan memperparah abrasi pantai tersebut, tempat wisata di Pulau Cangkir misalnya terjadi penyusutan luas pulau tersebut, di tempat wisata Pantai Sanglira Karangserang merupakan lokasi yang paling parah terkena dampak abrasi, tempat tersebut memang jarang sekali vegetasi dan ditambah adanya penambangan pasir. Menurut data Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kabupaten Tangerang yang dikutip dari pada tahun 2001, abrasi di Karangserang sudah mencapai 3 kilometer sepanjang tepi pantai. Kejadian serupa juga terjadi di Kampung Garapan, Dusun Bakau Tinggi, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Namun di kawasan ini, abrasi terjadi karena pembabatan hutan mangrove (bakau) untuk dijadikan tambak. Menurut pengamatan, abrasi pantai terjadi sepanjang satu kilometer, apalagi ombak besar telah menelan 20-100 meter pantai di Kampung Garapan. Banyak rumah penduduk yang akhirnya harus dipindahkan. Kampung Garapan sendiri sekarang dihuni oleh 390 kepala keluarga. Seperti yang dilaporkan Koran Jakarta (12/11/09) aneka tumbuhan seperti pohon kelapa dan tanaman pelindung lainnya tumbang dan hanyut terbawa ombak karena lahan sekitar terus-menerus dihantam gelombang. Demikian pula gedung SDN Tanjung Kait, Mauk, terancam rubuh karena dinding kelas sudah mulai dekat dengan bibir pantai, padahal ketika dibangun jaraknya relatif jauh dari pantai dan dianggap aman dari ganasnya ombak. Akibat abrasi, sebuah lapangan sepakbola di Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri hilang ditelan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar