Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Dan kesehatan yang demikian yang menjadi dambaan setiap orang sepanjang
hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak
meskipun kadang-kadang bisa dicegah atau dihindari.
Pada masa lalu, sebagian besar individu dan masyarakat memandang sehat dan
sakit sebagai sesuatu Hitam atau Putih. Dimana kesehatan merupakan kondisi
kebalikan dari penyakit atau kondisi yang terbebas dari penyakit. Anggapan atau
sikap yang sederhana ini tentu dapat diterapkan dengan mudah, akan tetapi
mengabaikan adanya rentang sehat-sakit. Pendekatan yang digunakan pada abad
ke-21, sehat dipandang dengan perspektif yang lebih luas.
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal
karena ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya
terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan
pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain.
Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan
lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang
konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat
dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan
manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun
sosio budaya.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai
satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan
di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Konsep Sehat Dari Perspektif Filsafat
Definisi Filsafat
Filsafat adalah : Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani, philosophia:
philein artinya cinta, mencintai, philos pecinta, sophia kebijaksanaan atau
hikmat. Jadi filsafat artinya “cinta akan kebijaksanaan”. Cinta artinya hasrat
yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan
artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti
hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati.. Menurut dari asal
katanya pengertian filsafat terdiri dari kata filos (philos) yang artinya cinta
dan solfiah yang artinya kearifan/kebijaksanaan. Filsafat berasal dari bahasa
Yunani “Philosophia” yang mempunyai arti cinta akan kebijaksanaan/kearifan.
Sedangkan bila kita berfilsafat mempunyai pengertian berpikir secara mendalam tentang hakekat segala sesuatu dengan cara mencari makna yang paling mendalam / makna sesungguhnya.
Sedangkan bila kita berfilsafat mempunyai pengertian berpikir secara mendalam tentang hakekat segala sesuatu dengan cara mencari makna yang paling mendalam / makna sesungguhnya.
Definisi filsafat menurut beberapa ilmuwan antara
lain:
1.
PLATO
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran
yang asli artinya kebenaran yang telah dibuktikan secara nyata.
2.
ARISTOTELES
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran di dalamnya
ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, estetika.
3.
DESKARTES
Filsafat adalah kumpulan dari segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan
manusia sebagai bidang penelitian.
4.
IMMANUEL KANT
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pangkal pokok dari segala
pengetahuan.
5.
AL FARABI
Filsafat adalah pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.
Sehat
Menurut Filsafat
Pada
zaman klasik Ilmu kedokteran berdasarkan pada filsafat alam yang berkembang
pada waktu itu. Contohnya ilmu kedokteran Cina yang mendasarkan fenomena sehat
dan sakit pada filsafat pergerakan lima unsur di alam. Namun demikian cukup
banyak pula penemuan berdasarkan pengalaman dan percobaan yang banyak
manfaatnya dalam ilmu pengobatan. Menurut ajaran filsafat dari Cina/Taoisme,
sehat adalah gejala ketidakseimbangan antara unsur yin dan yang, baik antara
manusia (mikrokosmos) dengan alam semesta (makrokosmos), maupun unsur-unsur
yang ada pada kehidupan di dalam tubuh manusia sendiri.
Dalam
ajaran Taoisme, ditegaskan bahwa semua isi alam raya dan sifat-sifatnya bisa
digolongkan ke dalam dua kelompok yang disebut kelompok yin (sifatnya mendekati
air) dan kelompok yang (sifatnya mendekati api). Sifat yin dan yang saling
berlawanan, saling menghidupi, saling mengendalikan, saling mempengaruhi tetapi
membentuk sebuah kesatuan yang dinamis (harmonisasi). Contohnya,
lelaki-perempuan, panas-dingin, terang-gelap, aktif-pasif, dan seterusnya.
Seseorang akan dikatakan sakit jika tejadi ketidak seimbangan antara yin dan
yang. Sebenarnya, dalam filsafat-filsafat kuno, atau perenialisme modern, ruh,
pikiran dan raga tak pernah dilihat sebagai dua hal yang terpisah. Istilahnya,
yang sekarang kembali lagi populer, holistik (belakangan, sebagai alternatif
terhadap kedokteran modern yang bersifat mekanistik-ragawi, orang mulai
memperkenalkan kembali istilah kedokteran, atau penyembuhan (healing) holistik (holistic
medicine).
Perkembangan
ilmu pengetahuan di bidang fisika dan biologi pada akhir abad XX ini, terutama
penemuan-penemuan tentang teori relatifitas, teori kuantum, dan biomolekuler
telah mempengaruhi paradigma kelimuan yang ditegakkan oleh Newton dan Rene
Descartes pada zaman renaissance. Dalam bidang ilmu kedokteran, pandangan
terhadap manusia yang terlalu mekanistik, dan dikhotomik yang memisahkan antara
fisik dan psikhis, telah bergeser menjadi lebih bersifat spiritual dan
memandang manusia secara holistik dan seimbang, akan mempengaruhi perkembangan
ilmu kedokteran, khususnya bioetika. Kecenderungan bioetika sebelumnya yang
lebih bersifat sekuler, otonom dan pluralistik akan lebih disesuaikan dengan
prinsip etika yang lebih memperhatikan perspektif spiritualitas dan holistik.
Dengan adanya penemuan berbagai jenis kecerdasan pada manusia, seperti
kecerdasan emosional dan spiritual disamping kecerdasan intelektual mendorong
pendekatan pandangan tentang existensi manusia pada aspek-aspek non materi disamping
aspek materi.
Dalam filsafat Islam , berkembang sebuah aliran yang disebut sebagai teosofi trasenden (al-hikmah al-muat̢۪aliyah). Dalam aliran ini, holisme kembali ditegaskan karena gagasannya tentang sifat ambigu eksistensi (tasykik) dan gerak substansial (al-harakah al-jawhariyah). Yakni, bahwa keberadaan manusia senantiasa berada dalam limbo, berada di antara satu tingkat dan tingkat lainnya dalam tangga keberadaan, bergerak dari yang sepenuhnya bersifat fisik dan material hingga ke yang sepenuhnya bersifat ruhaniah. Dan bahwa sesungguhnya tak ada batas yang memisahkan keberadaan fisikal dengan yang bersifat mental, psikologis, maupun ruhaniah (spiritual). Kapan saja, manusia bisa berada secara lebih fisikal, tapi juga bisa meningkat ke yang lebih spiritual. Dan sebaliknya. Dalam filsafat ini, sebagaimana juga dalam ajaran Islam pada umumnya, orang menjadi lebih spiritual karena amal-amal salih yang dilakukannya. Dalam konteks pembicaraan kita ini, orang lebih spiritual dengan kata lain, lebih bahagia berkat amal-amal salih yang mendekatkannya pada khazanah alam spiritual, kepada Tuhan sebagai puncak spiritualitas.
Dalam filsafat Islam , berkembang sebuah aliran yang disebut sebagai teosofi trasenden (al-hikmah al-muat̢۪aliyah). Dalam aliran ini, holisme kembali ditegaskan karena gagasannya tentang sifat ambigu eksistensi (tasykik) dan gerak substansial (al-harakah al-jawhariyah). Yakni, bahwa keberadaan manusia senantiasa berada dalam limbo, berada di antara satu tingkat dan tingkat lainnya dalam tangga keberadaan, bergerak dari yang sepenuhnya bersifat fisik dan material hingga ke yang sepenuhnya bersifat ruhaniah. Dan bahwa sesungguhnya tak ada batas yang memisahkan keberadaan fisikal dengan yang bersifat mental, psikologis, maupun ruhaniah (spiritual). Kapan saja, manusia bisa berada secara lebih fisikal, tapi juga bisa meningkat ke yang lebih spiritual. Dan sebaliknya. Dalam filsafat ini, sebagaimana juga dalam ajaran Islam pada umumnya, orang menjadi lebih spiritual karena amal-amal salih yang dilakukannya. Dalam konteks pembicaraan kita ini, orang lebih spiritual dengan kata lain, lebih bahagia berkat amal-amal salih yang mendekatkannya pada khazanah alam spiritual, kepada Tuhan sebagai puncak spiritualitas.
Definisi
Sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya
terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO
(1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik
berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle.
1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi ling¬kungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi ling¬kungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa:
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini
maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari
unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan
bagian integral kesehatan.
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan
suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektua, spiritual dan
penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatan.
Konsep Baru
Tentang Makna Sehat
Konsep sakit-sehat senantiasa berubah sejalan dengan
pengalaman kita tentang nilai, peran penghargaan dan pemahaman kita terhadap
kesehatan. Dimulai pada zaman keemasan yunani bahwa sehat itu sebagai sesuatu
yang dibanggakan sedang sakit sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat;
Filosofi yang berkembang pada saat ini adalah filosofi
Cartesian yang verorientasi pada kesehatan fisik semata-mata yang menyatakan
bahwa seseorang disebut sehat bila tidak ditemukan disfungsi alat tubuh. Mental
dan roh bukan urusan dokter-dokter melainkan urusan agama. Setelah ditemukan
kuman penyebab penyakit batasan sehat juga berubah. Seseorang disebut sehat
apabila setelah diadakan pemeriksaan secara seksama tidak ditemukan penyebab
penyakit. Tahun lima puluhan kemudian definisi sehat WHO mengalami perubahan
seperti yang tertera dalam UU kesehatan RI No.23 tahun 1992 telah dimasukkan
unsure hidup produktif social dan ekonomi.Definisi terkini yang dianut di
beberapa negara maju seperti Canada yang mengutamakan konsep sehat produktif.
Sehat adalah sarana atau alat untuk hidup sehari-hari secara produktif.
Setelah tahun 1974 terjadi penemuan bermakna dalam
konsep sehat serta memiliki makna tersendiri bagi para ahli kesehatan
masyarakat di dunia tahun 1994 dianggap sebagai pertanda dimulainya era
kebangkitan kesehatan masyarakt baru, karena sejak tahun 1974 terjadi diskusi
intensif yang berskala nasional dan internasional tentang karakteristik, konsep
dan metode untuk meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.Sistem
Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar menurut Deklarasi Alma Ata ( 1978 ) Kesehatan
adalah keadaan sempurna dalam aspek fisik, mental dan sosial serta bebas dari
penyakit atau kecacatan merupakan hak azasi manusia yang fundamental Ketidak
seimbangan status kesehatan antara negara dan antar daerah dalam suatu negara
diakui dan disadari oleh semua negara Pemerintah bertanggung jawab atas
kesehatan masyarakatnya dan masyarakat berhak dan terlibat dalam perencanaan
dan pelaksanaanya Agar dalam tahun 2000 status kesehatan masyarakat di setiap
negara memungkinkan setiap penduduk hidup produktif secara sosial dan ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar