Filsafat
memiliki hubungan dengan psikologi. Pada awal perkembangannya hingga abad
ke-19, psikologi dikembangkan oleh para ahli filsafat yang melandasi
pengamatannya pada refleksi abstrak dan spekulatif. Pada perkembangan
selanjutnya, dikembangkanlah metode empiris. Walaupun psikologi telah berpisah
dari ilmu filsafat, mereka masih mempunyai hubungan, khususnya antara psikologi
dengan filsafat ilmu terutama tentang sifat, hakekat, dan tujuan ilmu
pengetahuan.
Peranan filsafat dalam
psikologi
Filsafat ilmu
menyeediakan tata cara berpikir, yaitu berpikir kritis terhadap pola ilmiahnya
sendiri dalam psikologi , dan mengembangkannya sesuai kebutuhan masyarakat.
Tujuannya supaya para psikolog tetap sadar bahwa ilmu pada dasarnya tidak
pernah bisa mencapai kepastian secara mutlak, melainkan hanya pada level
probabilitas. Dengan begitu, para psikolog terhindar dari sikap memuja ilmu
pengetahuan sebagai satu-satunya sumber kebenaran.
Filsafat bisa
menegaskan akar historis ilmu psikologi. Psikolog bisa mempelajari teks-teks
kuno filsafat tentang refleksi perilaku dan konsep jiwa manusia agar semakin
memahami akar historis ilmu mereka, serta persoalan apa saja yang ada di
dalamnya.
Filsafat
juga menjadi landasan berpikir aliran-aliran dalam psikologi seperti:
1) Psikologi
behaviorisme didasari oleh positivisme yang berakar pada empirisisme dan
pengalaman.
2) Psikologi
Gestalt dapat diamati dengan fenomenologi.
3) Psikoanalisa
didasari oleh determinisme dan positivisme.
4) Psikologi
kognitif memiliki dasar rasionalisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar