Jumat, 30 Desember 2016

‘’Hubungan Filsafat Dengan Psikologi’’


Filsafat memiliki hubungan dengan psikologi. Pada awal perkembangannya hingga abad ke-19, psikologi dikembangkan oleh para ahli filsafat yang melandasi pengamatannya pada refleksi abstrak dan spekulatif. Pada perkembangan selanjutnya, dikembangkanlah metode empiris. Walaupun psikologi telah berpisah dari ilmu filsafat, mereka masih mempunyai hubungan, khususnya antara psikologi dengan filsafat ilmu terutama tentang sifat, hakekat, dan tujuan ilmu pengetahuan.
Peranan filsafat dalam psikologi
Filsafat ilmu menyeediakan tata cara berpikir, yaitu berpikir kritis terhadap pola ilmiahnya sendiri dalam psikologi , dan mengembangkannya sesuai kebutuhan masyarakat. Tujuannya supaya para psikolog tetap sadar bahwa ilmu pada dasarnya tidak pernah bisa mencapai kepastian secara mutlak, melainkan hanya pada level probabilitas. Dengan begitu, para psikolog terhindar dari sikap memuja ilmu pengetahuan sebagai satu-satunya sumber kebenaran.
Filsafat bisa menegaskan akar historis ilmu psikologi. Psikolog bisa mempelajari teks-teks kuno filsafat tentang refleksi perilaku dan konsep jiwa manusia agar semakin memahami akar historis ilmu mereka, serta persoalan apa saja yang ada di dalamnya.
Filsafat juga menjadi landasan berpikir aliran-aliran dalam psikologi seperti:
1)      Psikologi behaviorisme didasari oleh positivisme yang berakar pada empirisisme dan pengalaman.
2)      Psikologi Gestalt dapat diamati dengan fenomenologi.
3)      Psikoanalisa didasari oleh determinisme dan positivisme.
4)      Psikologi kognitif memiliki dasar rasionalisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar