Senin, 26 Desember 2016

Kisah Nabi Muhammad SAW


Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis keterunan beliau dengan Nabi Ismail as.
Adapun garis keturunan beliau dari sisi Ibunya adalahMuhammad bin Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Dengan demikian, garis keturunan beliau dari sisi ayah dan ibu bertemu pada kakek beliau, Kilab.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW, dilahirkan pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awwal, Tahun Gajah, yakni tahun datangnya pasukan gajah (dipimpin oleh Raja Abrahah dari Yaman) ke Mekkah dengan maksud untuk menghancurkan Ka’bah. Namun Allah SWT menghalangi maksud mereka itu dengan menghancur leburkan seluruh pasukan gajah tersebut.
Masa Persusuan Nabi Muhammad SAW
Beliau SAW disusukan oleh Halimah binti Dzuaib As-Sa’diyah dan selama beliau disusukan olehnya, berlimpahan keberkahan diturunkan Allah SWT kepada keluarga Halimah dan itu berlangsung selama empat tahun.
Nabi Muhammad Usia 6 Tahun
Pada tahun keenam dari umur beliau SAW, ibunya membawanya pergi ke Madinah untuk menemui paman-pamannya di sana. Namun ketika baru sampai ke desa Abwa, yakni suatu desa yang terletak antara kota Mekkah dan Madinah, Ibunya, Aminah meninggal dunia. Maka beliau SAW diasuh oleh Ummu Aiman dibawah tanggungan kakek beliau Abdul Muthalib, dan ini berlangsung selama dua tahun.
Nabi Muhammad Usia 8 Tahun
Pada tahun kedelapan dari umur beliau, Abdul Muthalib kakek beliau meninggal dunia, maka beliau selanjutnya diasuh oleh paman beliau Abu Thalib. Abu Thalib ini adalah seorang yang dermawan namun kehidupannya fakir yang tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Nabi Muhammad Usia 9 Tahun
Pada tahun kesembilan, beliau dibawa berniaga oleh pamannya, Abu Thalib ke negeri Syam, dan ini merupakan perjalanan beliau yang pertama. Para kafilah dagang ini berkumpul di dekat kota Basrah dan di sana bertemu dengan seorang pendeta bernama Buhaira.
Pendeta ini memberitahukan kepada mereka akan munculnya seorang nabi pada zaman ini dari kalangan orang Arab. Informasi ini termaktub dalam kitab-kitab suci mereka, dan mereka mengatakan hingga saat ini, nabi tersebut belum muncul.
Nabi Muhammad Usia 15 Tahun
Pada tahun kelima belas, beliau pernah ikut dalam peperangan Fijar yang terjadi di suatu tempat antara Nahlah dan Thaif. Peperangan ini sebenarnya akan dimenangkan oleh kelompok dimana beliau SAW berada di dalamnya, namun akhirnya terjadi suatu perdamaian diantara dua kelompok yang berperang itu.
Nabi Muhammad Usia 25 Tahun
Pada tahun ini, beliau SAW pergi ke Negeri Syam untuk kedua kalinya, dengan membawa dagangan milik Khadijah binti Khuwailid. Khadijah memperkerjakan beliau, setelah mendengar tentang kejujuran beliau dan dapat dipercaya, sehingga oleh kaumnya beliau diberi gelar Al Amin (yang dapat dipercaya).
Setelah berselang dua bulan sekembalinya beliau dari negeri Syam, beliau menikah dengan Siti Khadijah r.a.
Nabi Muhammad Usia 30 Tahun
Pada tahun ini beliau SAW menyaksikan dibangunnya kembali Ka’bah, setelah sebelumnya Ka’bah ini hancur oleh banjir bandang dan juga pernah terbakar. Rasulullah beserta pamannya, Abbas termasuk diantara orang yang ikut serta membangun Ka’bah ini, dimana beliau bersama-sama yang lain, ikut mengangkut batu-batu dipundaknya.
Pada waktu masyarakat Quraisy berselisih tentang siapa yang berhak untuk meletakan Hajar Aswad pada tempatnya semula, Rasulullah bertindak sebagai Hakim atau arbitrer yang memberikan keputusan yang adil. Dan masyarakat Quraisy rela dengan keputusan beliau itu.
Nabi Muhammad Usia 40 Tahun
Pada tahun keempat puluh, Allah SWt memuliakan beliau SAW dengan ditetapkannya sebagai Nabi dan Rasul dengan turunnya Malaikat Jibril kepadanya, dimana sebelumnya beliau menyendiri beruzlah dan beribadah dengan memilih tempat di Gua Hira disebelah atas Jabal Nur. Dan pertama kali yang beliau rasakan dan diperlihatkan kepada beliau adalah adanya mimpi yang benar.
Turunnya Wahyu Pertama
Yang pertama kali turun kepada beliau, yang merupakan wahyu dari Allah SWT, ialah firman Allah yang berbunyi :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ –  خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ –  اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ  –  الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
Yang artinya :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”(Al-‘Alaq, 1-4)
Dakwah Secara Rahasia
Dan diantara orang yang pertama kali beriman dari kalangan laki-laki adalah Abu Bakar bin Kuhafah, dan dari kalangan wanita adalah istri beliau, Khadijah dan dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib, dimana Ali belum pernah melukan sujud sama sekali terhadap suatu patung, sehingga dengan demikian kepada beliau diberi tambahan (sesudah menyebut namanya) dengan sebutan Karramallahu Wajhah (Allah telah memuliakan pribadinya).
Perintah Dakwah Secara Terang-terangan
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada beliau untuk melakukan dakwah secara terang-terangan, dengan firmanNya,
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Yang artinya :
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (Al-Hijr, 94)
Maka beliau respon dan sambut perintah Allah SWT ini dengan baik, maka beliau melakukan dakwah kepada manusia untuk mengesakan Allah dan meninggalkan perbuatan syirik dan kekufuran. Sebagian mereka ada yang beriman dan sebagian ada yang kafir.
Nabi Muhammad Disakiti Oleh Kaumnya
Rasulullah SAW pernah disakiti oleh kaumnya secara keji, antara lain beliau dilempari dengan batu atau dengan kotoran di pintu rumahnya. Namun beliau senantiasa bersikap sabar dan sabar, sehingga akhirnya yang hak mengalahkan yang batil, karena sebenarnya yang batil itu akan kalah dan hancur.
Tahun Kelima Kenabian
Pada tahun ini, Rasulullah SAW memerintahkan kepada para sahabatnya untuk berhijrah ke negeri Habasyah, setelah mengetahui bahwa Kaum Quraisy selalu melakukan tindakan-tindakan yang menyakitkan kepada mereka, padahal tidak ada kaum kerabat yang akan menolong dan menghalang-halangi tindakan kaum Quraisy tersebut.
Maka sebagian sahabat berhijrah untuk menyelamatkan agama mereka, dan ini adalah hijrah pertama dari Mekkah, dimana jumlah mereka yang berhijrah adalah sepuluh orang laki-laki dan lima orang perempuan. Mereka kembali lagi ke Mekkah dari Habasyah setelah berdiam di sana selama tiga bulan.
Tahun Ketujuh Kenabian
Pada tahun ketujuh ini, Nabi bersama-sama pamannya, Abu Thalib dan Bani Hasyim serta Bani Muthalib, baik yang muslim maupun yang masih kafir, memasuki Syi’b. Maka pada kesempatan ini kalangan Quraisy memutus jalur suplai makanan dan kegiatan berniaga di pasar kepada mereka, kecuali apabila mereka menyerahkan Muhammad kepada kalangan Quraisy untuk dibunuh. Dan pada tahun ini juga, Rasulullah memerintahkan kepada para sahabatnya untuk melakukan hijrah ke Habasyah, yakni hijrah untuk kedua kalinya. Jumlah sahabat yang ikut hijrah kali ini sebanyak delapan puluh tiga laki-laki dan delapan perempuan.
Tahun Kesepuluh Kenabian
Pada tahun kesepuluh, Khadijah istri Rasulullah SAW wafat dan dua bulan kemudian wafat pula paman Rasulullah SAW, Abu Thalib, pada usia delapan puluh tujuh tahun.
Setelah wafat Abu Thalib ini, tindakan menyakiti Rasulullah SAW dari kalangan Quraisy semakin bertambah keras, karena mereka beranggapan bahwa apa yang telah mereka usahakan dan capai dari Rasulullah SAW tidak seperti apa yang telah mereka peroleh ketika Abu Thalib masih hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar