Beliau adalah Muhammad
bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab
bin Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin
‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis keterunan beliau dengan Nabi Ismail as.
Adapun garis keturunan
beliau dari sisi Ibunya adalahMuhammad bin Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf
bin Zuhrah bin Kilab. Dengan demikian, garis keturunan beliau dari sisi ayah
dan ibu bertemu pada kakek beliau, Kilab.
Kelahiran Nabi Muhammad
SAW
Nabi Muhammad SAW,
dilahirkan pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awwal, Tahun Gajah, yakni tahun
datangnya pasukan gajah (dipimpin oleh Raja Abrahah dari Yaman) ke Mekkah
dengan maksud untuk menghancurkan Ka’bah. Namun Allah SWT menghalangi maksud
mereka itu dengan menghancur leburkan seluruh pasukan gajah tersebut.
Masa Persusuan Nabi
Muhammad SAW
Beliau SAW disusukan
oleh Halimah binti Dzuaib As-Sa’diyah dan selama beliau disusukan olehnya,
berlimpahan keberkahan diturunkan Allah SWT kepada keluarga Halimah dan itu
berlangsung selama empat tahun.
Nabi Muhammad Usia 6
Tahun
Pada tahun keenam dari
umur beliau SAW, ibunya membawanya pergi ke Madinah untuk menemui
paman-pamannya di sana. Namun ketika baru sampai ke desa Abwa, yakni suatu desa
yang terletak antara kota Mekkah dan Madinah, Ibunya, Aminah meninggal dunia.
Maka beliau SAW diasuh oleh Ummu Aiman dibawah tanggungan kakek beliau Abdul
Muthalib, dan ini berlangsung selama dua tahun.
Nabi Muhammad Usia 8
Tahun
Pada tahun kedelapan
dari umur beliau, Abdul Muthalib kakek beliau meninggal dunia, maka beliau
selanjutnya diasuh oleh paman beliau Abu Thalib. Abu Thalib ini adalah seorang
yang dermawan namun kehidupannya fakir yang tak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya.
Nabi Muhammad Usia 9
Tahun
Pada tahun kesembilan,
beliau dibawa berniaga oleh pamannya, Abu Thalib ke negeri Syam, dan ini
merupakan perjalanan beliau yang pertama. Para kafilah dagang ini berkumpul di
dekat kota Basrah dan di sana bertemu dengan seorang pendeta bernama Buhaira.
Pendeta
ini memberitahukan kepada mereka akan munculnya seorang nabi pada zaman ini
dari kalangan orang Arab. Informasi ini termaktub dalam kitab-kitab suci mereka,
dan mereka mengatakan hingga saat ini, nabi tersebut belum muncul.
Nabi Muhammad Usia 15
Tahun
Pada
tahun kelima belas, beliau pernah ikut dalam peperangan Fijar yang terjadi di
suatu tempat antara Nahlah dan Thaif. Peperangan ini sebenarnya akan dimenangkan
oleh kelompok dimana beliau SAW berada di dalamnya, namun akhirnya terjadi
suatu perdamaian diantara dua kelompok yang berperang itu.
Nabi Muhammad Usia 25
Tahun
Pada tahun ini, beliau
SAW pergi ke Negeri Syam untuk kedua kalinya, dengan membawa dagangan milik
Khadijah binti Khuwailid. Khadijah memperkerjakan beliau, setelah mendengar
tentang kejujuran beliau dan dapat dipercaya, sehingga oleh kaumnya beliau
diberi gelar Al Amin (yang dapat dipercaya).
Setelah
berselang dua bulan sekembalinya beliau dari negeri Syam, beliau menikah dengan
Siti Khadijah r.a.
Nabi Muhammad Usia 30
Tahun
Pada tahun ini beliau
SAW menyaksikan dibangunnya kembali Ka’bah, setelah sebelumnya Ka’bah ini
hancur oleh banjir bandang dan juga pernah terbakar. Rasulullah beserta pamannya,
Abbas termasuk diantara orang yang ikut serta membangun Ka’bah ini, dimana
beliau bersama-sama yang lain, ikut mengangkut batu-batu dipundaknya.
Pada
waktu masyarakat Quraisy berselisih tentang siapa yang berhak untuk meletakan
Hajar Aswad pada tempatnya semula, Rasulullah bertindak sebagai Hakim atau
arbitrer yang memberikan keputusan yang adil. Dan masyarakat Quraisy rela
dengan keputusan beliau itu.
Nabi Muhammad Usia 40
Tahun
Pada tahun keempat
puluh, Allah SWt memuliakan beliau SAW dengan ditetapkannya sebagai Nabi dan
Rasul dengan turunnya Malaikat Jibril kepadanya, dimana sebelumnya beliau
menyendiri beruzlah dan beribadah dengan memilih tempat di Gua Hira disebelah
atas Jabal Nur. Dan pertama kali yang beliau rasakan dan diperlihatkan kepada
beliau adalah adanya mimpi yang benar.
Turunnya Wahyu Pertama
Yang pertama kali turun
kepada beliau, yang merupakan wahyu dari Allah SWT, ialah firman Allah yang
berbunyi :
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ – خَلَقَ الْإِنسَانَ
مِنْ عَلَقٍ – اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ – الَّذِي
عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
Yang
artinya :
“Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.”(Al-‘Alaq, 1-4)
Dakwah Secara Rahasia
Dan diantara orang yang
pertama kali beriman dari kalangan laki-laki adalah Abu Bakar bin Kuhafah, dan
dari kalangan wanita adalah istri beliau, Khadijah dan dari kalangan anak-anak
adalah Ali bin Abi Thalib, dimana Ali belum pernah melukan sujud sama sekali
terhadap suatu patung, sehingga dengan demikian kepada beliau diberi tambahan
(sesudah menyebut namanya) dengan sebutan Karramallahu Wajhah (Allah telah
memuliakan pribadinya).
Perintah Dakwah Secara
Terang-terangan
Kemudian Allah SWT
memerintahkan kepada beliau untuk melakukan dakwah secara terang-terangan,
dengan firmanNya,
فَاصْدَعْ
بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Yang
artinya :
“Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (Al-Hijr, 94)
Maka
beliau respon dan sambut perintah Allah SWT ini dengan baik, maka beliau
melakukan dakwah kepada manusia untuk mengesakan Allah dan meninggalkan
perbuatan syirik dan kekufuran. Sebagian mereka ada yang beriman dan sebagian
ada yang kafir.
Nabi Muhammad Disakiti
Oleh Kaumnya
Rasulullah SAW pernah
disakiti oleh kaumnya secara keji, antara lain beliau dilempari dengan batu
atau dengan kotoran di pintu rumahnya. Namun beliau senantiasa bersikap sabar
dan sabar, sehingga akhirnya yang hak mengalahkan yang batil, karena sebenarnya
yang batil itu akan kalah dan hancur.
Tahun Kelima Kenabian
Pada tahun ini,
Rasulullah SAW memerintahkan kepada para sahabatnya untuk berhijrah ke negeri
Habasyah, setelah mengetahui bahwa Kaum Quraisy selalu melakukan
tindakan-tindakan yang menyakitkan kepada mereka, padahal tidak ada kaum
kerabat yang akan menolong dan menghalang-halangi tindakan kaum Quraisy
tersebut.
Maka
sebagian sahabat berhijrah untuk menyelamatkan agama mereka, dan ini adalah
hijrah pertama dari Mekkah, dimana jumlah mereka yang berhijrah adalah sepuluh
orang laki-laki dan lima orang perempuan. Mereka kembali lagi ke Mekkah dari
Habasyah setelah berdiam di sana selama tiga bulan.
Tahun Ketujuh Kenabian
Pada tahun ketujuh ini,
Nabi bersama-sama pamannya, Abu Thalib dan Bani Hasyim serta Bani Muthalib,
baik yang muslim maupun yang masih kafir, memasuki Syi’b. Maka pada kesempatan
ini kalangan Quraisy memutus jalur suplai makanan dan kegiatan berniaga di
pasar kepada mereka, kecuali apabila mereka menyerahkan Muhammad kepada
kalangan Quraisy untuk dibunuh. Dan pada tahun ini juga, Rasulullah
memerintahkan kepada para sahabatnya untuk melakukan hijrah ke Habasyah, yakni
hijrah untuk kedua kalinya. Jumlah sahabat yang ikut hijrah kali ini sebanyak
delapan puluh tiga laki-laki dan delapan perempuan.
Tahun Kesepuluh
Kenabian
Pada tahun kesepuluh,
Khadijah istri Rasulullah SAW wafat dan dua bulan kemudian wafat pula paman
Rasulullah SAW, Abu Thalib, pada usia delapan puluh tujuh tahun.
Setelah
wafat Abu Thalib ini, tindakan menyakiti Rasulullah SAW dari kalangan Quraisy
semakin bertambah keras, karena mereka beranggapan bahwa apa yang telah mereka
usahakan dan capai dari Rasulullah SAW tidak seperti apa yang telah mereka
peroleh ketika Abu Thalib masih hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar