Kriteria Pendidikan
yang Berkualitas Kriteria pendidikan yang unggul/berkualitas sebenarnya
bersifat kompleks sebab menyangkut banyak variable yang saling terkait antara
yang satu dengan yang lainnya. Kriteria pendidikan yang berkualitas tidak bisa
lepas dari pengaruh faktor-faktor atau komponen-komponen antara lain adalah
siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana, pengelolaan sekolah, proses
belajar mengajar, pengelolaan dana supervise dan monitoring, serta hubungan
sekolah dan masyarakat.
Secara lebih rinci faktor-faktor itu
dijelaskan oleh Djauzak Ahmad sebagai berikut :
1. Siswa
meliputi :
a. Kemampuan Kemampuan disini artinya secara
jasmani dan rohani mampu untuk mengikuti sistem pembelajaran. Siswa yang
jasmaninya kurang sehat atau bahkan tidak normal maka hal itu akan menghambat
jalannya proses pembelajaran kecuali jika dimasukkan ke sekolah-sekolah
tertentu yang memang sesuai dengan keadaannya.
b. Lingkungan Baik dan tidaknya
lingkungan siswa sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Lingkungan tersebut meliputi lingkungan sosial ekonomi dan budaya seperti
keluarga dan lebih luas lagi masyarakat, termasuk juga lingkungan alam atau
keadaan geografis dimana dia tinggal.
2. Guru
meliputi :
a. Kemampuan Seperti halnya siswa, maka guru
pun sama, ia harus memiliki kemampuan baik secara jasmani maupun rohani agar
pengajaran dapat dilaksanakan dengan lancer, dan memiliki implikasi yang
positif terhadap hasil pembelajaran.
b. Latar belakang pendidikan Setiap
jenjang pendidikan yang dilalui oleh seorang adalah sebuah pembekalan baik
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk
diimplementasikan kedalam sebuah pekerjaan. Demikian pula ketika seseorang akan
menjadi seorang guru, selayaknya ia memang berkompeten dibidangnya dan telah
mendapatkan semua Ijazah yang baik dan sesuai dengan bidangnya.
c. Pengalaman kerja Menurut Ngalim
Purwanto, “Pada umumnya setiap guru baru, apalagi yang baru menyelesaikan
pendidikan di sekolah guru dan langsung bekerja, akan merasa banyak kekurangan,
terutama dalam pengalaman, dibandingkan dengan guru-guru senior yang lebih
banyak pengalaman. Akan tetapi, kita tidak boleh beranggapan bahwa setiap guru
yang sudah lama mengajar, mungkin juga sebaliknya, guru baru itu memiliki
pengetahuan yang lebih luas dan up to date dan sangat berguna bagi perkembangan
dan kemajuan di sekolah”.
d. Beban belajar Beban belajar disini
maksudnya adalah bahwa setiap orang yang mengajar bukan berarti ia berhenti
belajar tetapi justru ia harus belajar dan lebih banyak lagi mencari informasi
pendidikan demi kemajuan dirinya dan yang dididiknya.
e. Kondisi sosial ekonomi Kondisi
sosial ekonoi seorang guru idealnya memang harus baik karena hal itu akan lebih
meningkatkan konsentrasinya dalam mengajar, jika tidak maka akan berimplikasi
negatif terhadap siswa. Walaupun ada saja guru yang tidak mementingkan ekonomi,
tetapi itu hanya sebagian kecil.
f. Motivasi kerja Menurut Muhaimin; “Seorang
guru agama itu perlu memiliki semangat jihad dalam menjalankan profesinya
sebagai guru agama, dan memiliki kepribadian yang matang dan berkembang
Profesionalim is predominantly an attitude, not a set of competencies, yakni
seperangkat kompetensi professional yang dimiliki oleh guru agama adalah
penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah sikap atau etos profesionalisme
dari guru agama itu sendiri.”
g. Komitmen Sikap malas, lemahnya kesadaran
terhadap waktu dan kebiasaan atau jiwa hidup santai pada hidup seseorang akan
berimplikasi pada sikap sembrono (acuh tak acuh) dalam bekerja, kurang peduli
terhadap proses dan hasil kerja yang bermutu, suka memandang enteng
bentuk-bentuk kerja yang dilaksanakannya, kurang sungguh-sungguh dan teliti,
tidak efisien dan efektif, kurang memiliki dinamika dan komitmen yang tinggi
terhadap pekerjaan. Jika sikap semacam itu sudah melekat pada diri seorang
guru, maka pendidikan akan semakin kurang memberikan makna bagi pembangunan
wawasan, sikap dan mental yang religius bagi para siswa.
h. Disiplin dan kreatifitas Seorang guru yang
disiplin maka ia komitmen dengan tugasnya, sehingga ia selalu siap
mengembangkan profesi yang berkesinambungan, agar ilmu dan keahliannya tidak
cepat tua. Seorang guru yang kreatif maka ia cenderung memiliki nilai nilai
sendiri dalam hati setiap siswa.
3. Kurikulum
Pendidikan agama Islam menurut muhamimin menghadapi trend yang menyangkut
beberapa kekuatan global yang hendak membentuk dunia masa depan, yaitu :
a. Kemajuan
IPTEK dalam bidang informasi serta inovasi-inovasi didalam teknologi yang
mempermudah kehidupan manusia
b. Masyarakat yang serba kompetitif; dan
c. Meningkatkan kesadaran terhadap hak-hak asasi
manusia dalam kehidupan bersama, dan semakin meningkatkannya kesadaran bersama
dalam alam demokrasi.Atas dasar itu, maka wajar bilamana kurikulum Pendidikan
Agama Islam pada semua jenjang pendidikan perlu ditinjau kembali dan ditelaah
ulang guna mengantisipasi berbagai trend dan tantangan tersebut.
4. Sarana
dan Prasarana Untuk mendapatkan kelancaran dalam proses belajar mengajar yang
telah direncanakan, maka sarana dan prasarana harus lengkap. Sarana dan
prasarana tersebut meliputi :
a. Alat
Peraga Dengan adanya alat peraga maka setiap pelajaran akan lebih mudah
dipahami oleh siswa karena materi dilengkapi dengan alat peraga yang
ditampilkan secara visual.
b. Alat Praktek Di dalam pembelajaran dikenal
istilah pendekatan proses, ini artinya siswa akan lebih mengerti, jika sebuah
teori tidak hanya dijelaskan secara lisan saja, tetapi dibarengi dengan
praktek. Dengan demikian maka tersedianya alat praktek adalah suatu kelaziman.
c. Laboratorium Mata pelajaran seperti fisika,
dan kimia, akan lebih mudah diserap jika langsung dipraktekkan disebuah
laboratorium
d. Perpustakaan Perpustakaan di samping sebagai
pusat sumber informasi pendidikan, juga berfungsi sebagai alat motivator bagi
minat dan semangat membaca siswa.
e. Ruang ketrampilan Dalam menggali kreatifitas
siswa alangkah baiknya jika tersedia ruang khusus untuk praktek ketrampilan
siswa sebagai sarana penunjang keberhasilan siswa.
f. Ruang
UKS Ruang ini menjadi sarana penunjang bagi kelancaran pengelolaan kesehatan
dalam lembaga pendidikan.
g. Ruang Kantor Ruang kantor ini menjadi sarana
penunjang bagi kelancaran segala administrasi mulai dari administrasi guru
sampai pada administrasi kepegawaian Ruang itu terdiri dari : kantor kepala
sekolah, kantor dewan guru, kantor OSIS, kantor pramuka, dan kantor BP.
h. Gedung
dan perabot Sebaiknya gedung tempat dimana terselenggaranya sebuah pendidikan
walaupun tidak terlalu mewah, tetapi mampu menampung seluruh siswa sesuai
dengan kapasitas dan kelayakannya sehingga sebuah pembelajaran dapat berjalan
dengan kondusif.
5. Pengelolaan
sekolah
a. Pengelolaan
kelas Situasi dan kondisi kelas juga ikut menentukan keberhasilan sebuah proses
pengajaran, oleh karena itu kelas haruslah kondusif dan nyaman, maka diperlukan
pengelolaan yang baik. Kelas yang tidak teratur dan tidak terurus membuat
penghuninya tidak akan betah dan kurang nyaman dalam belajar.
b. Pengelolaan guru Pengelolaan guru sangat
penting sekali karena hal ini berkaitan dengan pengaturan jadual pengajaran
secara tepat dalam setiap periode. Sehingga proses belajar mengajar bisa
berjalan dengan lancar.
c. Pengelolaan siswa Pengelolaan siswa tidak
dapat dianggap mudah, terutama bagi lembaga pendidikan yang memiliki siswa
cukup banyak.
d. Pengelolaan
sarana dan prasarana Pengelolaan sarana dan prasarana bertujuan agar segala
sarana dan prasarana yang sudah ada tetap terawatt dengan baik kondisinya, juga
untuk meningkatkan sarana yang menjadi lebih baik lebih lengkap lagi.
e. Peningkatan
tata tertib Dalam sebuah lembaga pendidikan sebaiknya memiliki tata terti yang
telah disepakati oleh semua pihak sebagai satu acuan kedisiplinan dalam belajar,
bekerja, sehingga dapat berimplikasi baik terhadap peningkatan kualitas
pendidikan.
6. Proses
belajar mengajar meliputi :
a. Penguasaan
materi Akan sangat baik sekali jika seorang guru sebelum ia melaksanakan sebuah
proses belajar mengajar ia sudah menguasai terlebih dahulu tentang materi yang
akan dibahas, dan juga menguasai kurikulum secara keseluruhan. Dengan demikian
pengajaran dapat dilaksanakan dengan mudah tanpa harus melihat buku
terus-menerus.
b. Menggunakan metode pengajaran Ketetapan dalam
menggunakan setiap metode pengajaran sangatlah penting sekali karena berkaitan
dengan pencapaian tujuan pada akhir proses pembelajaran
c. Penampilan guru Dalam proses belajar mengajar
guru menjadi pusat perhatian siswa, maka sebaiknya guru berpenampilan baik tetapi
juga sederhana atau tidak berlebihan, karena jika berlebihan justru akan
membuat konsentrasi siwa menjadi terbagi, atau justru kehilangan konsentrasi
d. Pendayagunaan alat/fasilitas Setiap alat atau
fasilitas yang tersedia sebaiknya dapat dimanfaatkan secara tepat dan sesuai
dengan kebutuhan.Agar tidak enjadi kemubadziran yang berdampak negative dan
menghambat kelancaran proses pembelajaran.
e. Penyelenggaraan
proses belajar mengajar
v Kurikululer,
harus direncanakan dengan matang dalam persiapan harian (PH) harus direncanakan
dengan Rencana Pengajaran/satuan pengajaran, sehignga dapat menggunakan waktu
seefektif mungkin.
v Ekstra kurikuler, yang diselenggarakan sebagai
penunjang keberhasilan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar dan
pelaksanaannya dibimbing oleh guru supaya teratur dan terarah.
v Evaluasi, sebagai alat untuk mengukur sampai
dimana kemampuan siswa dalam memahami seluruh materi yang telah disampaikan.
7. Pengelolaan
dana
a. Perencanaan
anggaran Tidak dapat dipungkiri, bahwa dana merupakan bagian yang menentukan
maju mundurnya sebuah lembaga pendidikan, pengelola sekolah harus mampu
mengelola dana dengan baik, diantaranya dalam merencanakan anggaran mulai dari
anggaran pemasukan sampai pada pengeluaran.
b. Penggunaan
dana Sebaiknya dana yang telah dianggarkan untuk setiap periode, digunakan
secara professional dan pada tempatnya. Disamping itu harus ada transfrasi dana
c. Laporan Agar ada transfarasi keuangan maka
setiap pemasukan dan pengeluaran harus dilaporkan dan diinformasikan dalam
laporan pertanggungjawaban
d. Pengawasan Agar proses pengaturan atau
manajemen tetap berjalan dengan baik maka harus diadakan pengawasan dalam
pelaksanaannya.
8. Supervisi
dan Monitoring
a. Kepala
Sekolah sebagai supervisor Kepala sekolah, di samping sebagai administrator
yang pandai mengatur dan bertanggung jawab tentang kelancaran jalannya sekolah
sehari-hari, juga adalah seorang supervisor. Kepala sekolah bukanlah kepala
kantor yang selalu duduk dibelakang meja memandangi surat-surat dan mengurus
soal-soal administrasi belaka. Jika kepa seklah dapat melaksanakan tugasnya
sebagai supervisor agaknya setiap sekolah akan berangsur-angsur maju dan
berkembang.
b. Pembina lainnya Sekolah bukan hanya menjadi
tanggung jawab kepala sekolah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.
Maju mundurnya sebuah lembaga adalah juga ditentukan semua pihak yang terlibat
dalam sebuah lembaga pendidikan. Kekompakan setiap individu akan berpengaruh
terhadap peningkatan kualitas pendidik.
9. Hubungan
sekolah dengan masyarakat
a. Hubungan
sekolah dengan orang tua Antara sekolah dengan Orang tua perlu terjalin sebuah
kerja sama agar proses pendidikan anak tidak berjalan di sekolah saja, atau
sebaliknya. Kerja sama ini bisa berupa kerja sama dalam pengembangan dan
pembinaan kurikulum, kerja sama dalam pembiayaan pendidikan seperti penyediaan
tenaga kependidikan, maupun sarana dan prasarana
b. Hubungan sekolah dengan Instansi Pemerintah
Hubungan sekolah dengan Instansi pemerintah sangat penting untuk dijalin,
seperti kerja sama educatif. Hal tersebut menjadi penunjang keberhasilan siswa
dalam belajar.
c. Hubungan sekolah dengan dunia usaha Salah satu
tujuan dari sebuah pendidikan adalah memenuhi tuntunan dunia usaha. Untuk
mengetahui perkembangan maka harus ada kerja sama antara lembaga pendidikan
dengan dunia usaha.
d. Hubungan sekolah dengan pendidikan lainnya
Salah satu tujuan menjalin hubungan dengan lembaga pendidikan lain adalah
sebagai bahan perbandingan dalam mengevaluasi kualitas pendidikan, dengan
demikian kita bisa mengetahui dimana letak kekurangan dan kelebihan proses
pendidikan di lembaga kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar