TAMAN Nasional Gunung Gede Pangrango menjadi salah
satu gunung dengan pemandangan alam paling lengkap, mulai dari air terjun, air
panas, kawah dan hutan dengan vegetasi pohon-pohon endemik berjenis puspa dan
rasamala. Bukan hanya pemandangan di jalur pendakian, kawasan Gunung tertinggi
kedua di Jawa Barat (2,958 meter) ini pun menyimpan banyak pemandangan yang
masih tersembunyi. Salah satunya, curug (air terjun) Goong di Kampung Tabrik,
Desa Gekbrong Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur.Curug dengan ketinggian 60
meter itu bisa dijangkau dalam waktu 1 jam dari Kantor Desa Gekbrong. Dari
pangkalan ojeg Loji (Gekbrong) ke Kampung Tabrik, waktu tempuhnya sekitar 20
menit dengan jarak sekitar 3 kilometer.
Jika menumpang ojeg,
ongkosnya Rp 10 ribu. Namun, jika membawa sepeda motor sendiri, perlu ekstra
hati-hati sebab kondisi jalan rusak berat di beberapa bagiannya. Jalan yang
sudah dibetonisasi bersambut dengan jalan yang aspalnya terkelupas.
Ke Tabrik, tentu lebih nyaman
menggunakan sepeda motor trail atau menumpang mobil dobel gardan. Namun,
kendaraan apapun hanya bisa sampai ke halaman rumah Uden Suhendar (36) di
Kampung Tabrik RT01/01 Desa/Kecamatan Gekbrong.
Uden adalah salah satu mitra TNGGP sebagai kader konservasi (MKK) dan juga anggota masyarakat mitra Polhut (MMP).
Uden adalah salah satu mitra TNGGP sebagai kader konservasi (MKK) dan juga anggota masyarakat mitra Polhut (MMP).
Dari rumah Uden,
mencapai curug Goong harus menempuh jalan setapak selama 40 menit. Jalan
mula-mula akan memasuki perkebunan, rumpun-rumpun bambu, dan tumbuhan khas
hutan. Persiapan fisik yang prima diperlukan, sebab setelah 10 menit menempuh
jalan yang landai menanjak, jalanan berubah menurun dan curam. Akar-akar pohon
pakis kadang-kadang menjadi tempat kaki berpijak agar tidak tergelincir saat
menapaki tanah yang basah.
Curug
tidak terlihat dari lokasi yang tinggi karena letaknya di lembah dan terhalam
pepohonan yang rapat. Namun, setelah selesai jalan menurun, pemandangan alam
yang megah langsung terasa. Air meluncur dari atas dinding batu yang
berlumut.Saking derasnya, air mengembun hingga ke jarak 20 meter dari kolam di
bawah curug. Embun yang disorot cahaya matahari itu pun menampakkan katumbiri
atau pelangi. "Curug ini berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Masih atah
(mentah/ belum banyak disentuh manusia) dan belum dibuka sebagai tempat
wisata," ujar Uden saat mengantar Tribun ke Curug tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar