Banten terkenal dengan berbagai macam destinasi wisata yang berbagai macam.
Selain wisata alamnya, provinsi Banten ini juga terkenal dengan wisata religi
dan sejarah. Anda pasti pernah mendengar tentang kerajaan Islam Banten atau
setidaknya pernah membaca tentang salah satu kerajaan Islam di Nusantara ini.Kerajaan
Islam Banten terletak di daerah provinsi Banten. Untuk anda yang belum tahu,
Banten adalah nama sebuah provinsi baru yang awalnya menyatu dengan Jawa Barat.
Provinsi ini terletak di sebelah barat Pulau Jawa. Berbatasan langsung dengan
DKI Jakarta dan Jawa Barat. Serta berbetasan dengan pulau Sumatera yang
dipisahkan oleh Selat Sunda.Masih cukup banyak daerah di provinsi Banten yang
menyimpan wisata potensi, khususnya alam. Karena di Banten masih cukup banyak
daerah yang jarang terjamah tangan manusia namun letaknya cukup terpencil.
Wisata sejarah juga merupakan salah satu wisata yang cukup terkenal di
provinsi Banten. Seperti yang
sudah dibahas di paragraf sebelumnya, provinsi Banten dahulunya merupakan salah
satu kerajaan Islam yang terkenal di nusantara.Daerah Banten juga merupakan
salah satu pusat penyebaran agam Islam di pulau Jawa. Tidak heran jika provinsi
ini masih kental dengan tradisi keagamaannya. Di Banten terdapat komplek situs
bersejarah yang diberi nama Banten Lama.Sesuai namanya, komplek situs
bersejarah ini adalah sisa-sisa peninggalan kejayaan kesultanan Banten pada
masa lampau. Banyak wisatawan yang datang kesini untuk melihat-lihat megahnya
peninggalan kerajaan Banten.
Komplek Wisata Banten
Lama merupakan dari beberapa situs bersejarah dari Kesultanan Banten yang
terletak di desa Banten kecamatan Kasemen. Wisata sejarah yang dapat anda temui
beberapa diantaranya adalah: Keraton Kaibon, Keraton Surosowan, Masjid Agung
Banten, Benteng Spellwijk, Museum Kepurbakalaan Banten, Vihara Avalokitesvara
dan Danau Tasikardi. Yang kesemuanya merupakan situs sejarah sisa-sisa kejayaan
kesultanan Banten yang terkenal.Keraton Kaibon merupakan keraton tempat tinggal
dari ibunda Sultan Syaifuddin, Ratu Aisyah. Yang tersisa dari keraton ini
adalah tinggal reruntuhannya saja. Di sampingnya terdapat sebuah pohon besar
dan kanal.Keraton ini dihancurkan Belanda ketika berperang melawan Banten.
Tidak jauh dari keraton Kaibon terdapat keraton Surosowan yang merupakan tempat
tinggal para sultan Banten pada jaman dahulu. Jika keraton Kaibon masih berupa
bangunan, keraton Surosowan hanya tinggal sisa-sisa bangunan.Terbuat dari batu
merah dan karang. Di tengahnya terdapat kolam pemandian berbentuk persegi 4
yang konon merupakan pemandian para putri. Tidak jauh dari kedua keraton
tersebut terdapat komplek Masjid Agung Banten yang dulunya merupakan komplek
masjid yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Banten.
Masjid ini mempunyai
ciri khas atapnya yang seperti pagoda serta menara yang seperti mercusuar.
Tidak jauh dari Masjid Agung Banten terdapat Benteng Spellwijk yang dahulunya
merupakan benteng pemantau yang menghadap langsung ke selat sunda dan juga
tempat penyimpanan senjata.Di antara keraton Surosowan dan komplek Masjid Agung
Banten terdapat museum Kepurbakalaan Banten yang di dalamnya tersimpan banyak
benda-benda peninggalan bersejarah. Di halamannya terdapat artefak meriam Ki
Amuk yang terkenal.Lalu ada pula Vihara Avalokitesvara yang keberadaannya
merupakan bukti bahwa pada jaman dahulu para pengikut agama yang berbeda dapat
hidup dengan damai dan berdampingan. Vihara ini merupakan vihara salah satu
vihara tertua di nusantara.
Tidak jauh dari keraton
Kaibon terdapat danau Tasikardi. Danau ini merupakan danau buatan yang
digunakan untuk pengairan sawah serta pemasok air untuk wilayah keraton dan
masyarakat sekitarnya. Di tengan danau ini terdapat pulau kecil yang konon
merupakan tempat rekreasi keluarga kesultanan Banten.Untuk mencapai tempat ini
anda dapat menggunakan kendaraan umum atau pribadi. Anda yang dari Jakarta
dapat menuju Kota Serang untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke arah utara
Kota Serang tepatnya ke arah Kasemen.Bila anda menggunakan kendaraan umum, anda
dapat menuju terminal Pakupatan yang berada di kota Serang lalu naik kendaraan
umum menuju pasar lama dan melanjutkannya menuju Banten Lama. Atau anda dapat
menyewa kendaraan umum untuk langsung menuju Banten Lama. Untuk masuk ke tiap
situs tidak dipungu t biaya, kecuali museum purbakala dan danau Tasikardi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar