"Belajar
filasat? Nggak ahh, bisa gila nanti."
Banyak yang
menganggap, filsafat itu tidak jelas, mengada-ada, aneh dan buruk serta
membosankan. Padahal sebenarnya, belajar filsafat itu sangat seru lho! Filsafat
itu dekat dengan kehidupanmu, jadi nggak mungkin kamu akan bosan dan gila kalau
belajar filsafat. Wah, kira- kira seperti apa ya before and after belajar
filsafat?
1.
Ibuku, maafkan
aku.
Before: Biasanya sih, jika seseorang sudah berhasil, mereka
akan menyatakan bahwa apa yang dicapainya itu karena hasil sendiri.
After: Lain halnya dengan setelah belajar filsafat, kamu akan menyadari bahwa
filsafat adalah induk (ibu) segala ilmu. Kemudian, ilmu- ilmu yang menjadi
anaknya meninggalkan filsafat untuk berdiri sendiri. Jadi, setelah kamu paham
sakitnya ditinggalkan sang anak, kamu akan belajar untuk tidak sekalipun
melupakan jasa ibumu saat berhasil.
2.
Tentu aku akan
mengkritisi dahulu setiap informasi politik yang aku cerna dari berbagai media.
Before: Ya ampun, gila nih politik di Indonesia semakin
nggak beres. Aku nggak suka jadinya dengan pemerintahan sekarang. Ini poin
dimana terlalu gampang menilai hal politik dari berbagai media.
After: Salah satu ciri kefilsafatan adalah berpikir kritis. Jadi, setiap
mempelajari sudut pandang apapun di filsafat, kata anjuran kritis selalu ada.
Dengan hal itu, untuk berita apapun mengenai politik baru-baru ini, kamu akan
selalu memandang dari sudut yang kritis terlebih dahulu.
3. Semua yang
kurasakan, ternyata selalu ada akibatnya di belakang.
Before: Biasanya, kekesalan yang terjadi pada hari ini
selalu membuat kita menggerutu bahkan menyalahkan siapapun.
After: Ada satu hukum di filsafat yang selalu muncul, yakni hukum kausalitas.
Artinya, semua akibat pasti muncul karena sebab tertentu. Kamu akan menjadi
lebih sadar untuk mengoreksi apa penyebab yang menimbulkan keterpurukanmu hari
ini.
3. Siapa bilang terlalu banyak bertanya itu semakin
bodoh?
Before: Pada umumnya kita kesal
jika ada orang terlalu banyak tanya bahkan sampai ke akar-akarnya.
After: Belajar filsafat mengenalkan kita untuk mempertanyakan sesuatu hingga ke
dasarnya. Tapi dalam bertanya haruslah logis. Bertanya ya untuk menemukan
jawaban, bukan bertanya untuk menguji.
4.
Tekanan ternyata
bukan jalan buntu.
Bef ore: Sudah banyak anak muda sekarang mengalami stres
berlebihan terhadap tekanan yang dihadapi, semisalnya lulus wisuda nggak tahu
mau melakukan aktivitas apa.
After: Pada umumnya, mereka yang belajar filsafat di-judge kurang
kerjaan, apalagi masa depan si filsafat juga tidak jelas. Terlalu sering
menghadapi tekanan itu sudah biasa jika belajar filsafat, so kamu
akan mempersiapkan masa depanmu sedini mungkin. Bahkan, kamu akan paham bahwa
tekanan itu adalah hal wajar, setelah menghadapi hal tersebut,pilihannya hanya
menemukan solusi.
6. Wah, ternyata
filsuf itu keren.
Before: Belajar filsafat tidak bisa membuat terkenal.
After: Ternyata, filsuf dikenal sepanjang masa (sekalipun
sudah meninggal). Kamu kenal dengan teori Aristoteles, Pytagoras, atau Einsten?
Yups, mereka adalah para filsuf. Jadi, belajar filsafat itu memperkenalkan hal
apapun yang diawali dengan penasaran.
7. Apa? Kamu
menganggap filsafat menyebabkan orang menjadi atheis?
Before: Pada umumnya orang selalu menyatakan bahwa belajar
filsafat itu menyebabkan yang memelajarinya atheis.
After: Konsep atheis itu merupakan ketidakpercayaan bahwa
Tuhan itu ada, jadi bukan percaya Tuhan tidak ada. Tentunya, mempelajari
filsafat itu membuat pertahanan kepercayaan kamu semakin kuat.
8. Oh, ternyata
cita- cita itu bukan profesi.
Before: Tidak heran jika pada dasarnya orang akan stres
menentukan cita- citanya dan bermimipi untuk sebaik mungkin. Misalnya nih,
banyak orang yang bercita-cita menjadi manajer, artis dan lain sebagainya yang
terpandang.
After: Belajar filsafat menyadarkan bahwa hidup ini indah dan tidak akan
mengorbankan kegemaran positifmu untuk dikubur. Cita-cita itu tidak hanya
profesi, sebab mimpi itu tiada terbatas dan ketidakterbatasan itu
mengutamakan attitude. So, bercita-citalah apapun asalkan ber-attitude.
9. Mencari
pasangan itu gampang, kok!
Before: Biasanya, ketika seseorang mengagumi lawan jenisnya,
ia hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Pada akhirnya, tidak bisa PDKT, jadian
dan merasa mendapatkan pasangan itu sulit.
After: Filsafat akan menyadarkanmu untuk selalu penasaran.
Kamu akan mencari tahu sedalam mungkin siapa yang kamu sukai karena landasan
penasaran, penasaran dan penasaran supaya tepat sasaran.
10. Menilai
orang selalu detail banget.
Before: Pada umumnya, tidak jarang orang terlalu menilai
orang melalui apa kata orang. Kemudian, dengan sendirinya membenci teman
sendiri karena menilainya dari kejelekan yang diberi tahu orang lain.
After: Belajar filsafat pada umumnya belajar memikirkan
pemikiran banyak tokoh. Melalui hal tersebut, kamu secara spontan memiliki
sifat menilai dengan detail. Semakin banyak mempelajari pemikiran orang membuat
diri kita menilai lebih detail.
11. Sakit hati
gampang kok diobati.
Before: Akhir-akhir ini banyak banget orang galau karena
tersakiti dan nggak tahu apa obatnya.
After: Filsafat akan memperkenalkan dunia ide ala Plato,
konsepnya adalah sesungguhnya yang di ide itulah yang nyata, sedangkan hidup
kita hari ini adalah dunia semu. Konsep ini bisa kamu aplikasikan dengan memikirkan
hal yang positif. Misalnya nih, memikirkan bahwa sakit hati itu bisa hilang.
Jika kamu menyatakan bisa, maka sakit hati itu bisa benar-benar hilang!
12. Wah aku baru
sadar, komunikasi adalah kunci dasar relationship.
Before: Biasanya, mereka yang putus akan sadar penyebabnya
adalah miskomunikasi. Namun dalam menjalankan hubungan selalu menyimpan yang
ingin dikatakan tanpa memberitahu ke pasangan.
After: Belajar filsafat akan memperkenalkanmu dengan
filsafat komunikasi yang mengatakan bahwa dalam aktivitas manusia selalu
membutuhkan komunikasi untuk menyampaikan media seutuhnya tanpa rekayasa. Jadi
dalam hubungan apapun, komunikasi adalah kunci utamanya.
13. Berkeliling
dunia itu seru juga!
Before: Tidak jarang orang berpikir dunia ini sempit.
After: Filsafat itu memiliki konsep apapun tidak ada
batasnya, bahkan belajar filsafat itu menghubungkan satu dengan yang lain,
seperti mengelilingi dunia. Ketidakterbatasan dunia ini membuat kamu semakin
berkarya.
Masih belum tertarik belajar filsafat nih, guys?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar