Minggu, 18 Desember 2016

Filsafat Pendidikan Sebagai Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia



Manusia adalah mahluk yang memiliki berbagai potensi bawaan yang mampu mengembangkan dirinya. baik secara fisik maupun secara mental.dengan cara mengatur kadar dan komposisi makan dan minuman dengan disertai latihan yang teratur, fisik manusia dapat dibentuk. Sebaliknya manusia pun memiliki potensi mental untuk dikembangkan. Berbagai potensi mental yang terangkum dalam aspek kognisi,emosi,dan konasi dapat dikembangkan manusia untuk menjadi mahkluk yang berperadapan (homo sapien).  Peningkatan dan pengembangan diri menyebabkan manusia memiliki tingkat peradapan yang berbeda dan mengarah maju dari zaman ke zaman. Manusia memiliki berbagai potensi atau sumber daya untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Potensi tersebut dapat disalurkan melalui pengarahan,bimbingan maupun latihan yang terarah,teratur serta berkesinambungan.
Dalam komunitas guru misalnya, upaya untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia, seorang  guru tentunya harus memiliki kompetensi, Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Dan dalam komunitas petani juga, peningkatan kualitas sumber daya diarahkan pada upaya untuk membentuk seseorang menjadi petani yang terampil. Peningkatan kualitas petani mencakup ketepatan menanam padi, menggunakan berbagai perangkat alat dalam mengelola sawah seperti traktor, dan mengelola hasil panen pertanian dengan baik. 
Dimasyarakat tradisional,peningkatan kualitas sumber daya manusia masih terbatas pada aspek-aspek tertentu,yang erat kaitannya dengan tradisi setempat.namun yang jelas,peningkatan itu tak lepas hubungannya dengan filsafat hidup dan kepribadian masing-masing.dalam pengertian sederhana, filsafat diartikan seagai kepribadian jati diri dan pandangan hidup seseorang, masyarakat, atau bangsa.kondisi ini dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat ataupun oleh usaha yang terprogram.namun demikian sesederhana apapun,pembentukan itu tak lepas dari peran pendidikan.pendidikan,menurut Hasan Langgulung,pada prinsipnya dapat dilihat dari dua sudut pandang : individu dan masyarakat. 
Dilihat dari sudut pandang individu,  pendidikan merupakan usaha untuk membimbing dan menghubungkan potensi individu.sementara dari sudut pandang kemasyarakatan,pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua kepada generasi muda,agar nilai-nilai budaya tersebut dapat terpelihara. Dalam konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi budaya dan kepribadian suatu masyarakat,betapa sederhananya masyarakat tersebut.    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar